Petir – Kabupaten Serang, amalinsani.org. “Mahasiswa diharapkan dapat menjadi Agent of Change bagi masyarakat, bukan saja masyarakat di kampus tetapi juga bagi masyarakat di desa. Karena sesungguhnya hakikat kehadiran mahasiswa di desa adalah untuk membangun dan menjadi penggerak bagi pembangunan.” Demikian diungkap oleh H. Bahrul Ulum, S.Ag., M.AP selaku Pembina Yayasan Insan Pelita Pratama Indonesia (YIPPI) yang menaungi Universitas Primagraha (UPG) saat memberikan sambutan dalam acara Seminar Kewirausahaan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKM UPG di Kecamatan Petir. (28/08/2021)
Lebih lanjut Bahrul Ulum mengatakan Mahasiswa harus berbaur dengan masyarakat desa secara aktif, mahasiswa janganelitis dan ada sekat dengan masyarakat. Mahasiswa harus berbaur untuk menyerap aspirasi dan membantu apa yang menjadi kesulitan bagi masyarakat dalam membangun desa.
“Dengan kegiatan Seminar Kewirausahaan ini saya sangat mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh mahasiswa KKM UPG dalam memberikan informasi dan pencerahan kepada masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usahanya menjadi lebih maju dan berkembang.” ungkap Bahrul Ulum yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Serang.
Acara Seminar Kewirausahaan yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Kantor Kecamatan Petir, dihadiri oleh Dr. Haerofiatna,MM (Wakil Rektor UPG), Wahid Sumardjo (Dekan Fakultas Teknik UPG) dan Jazuli (Sekretaris Yayasan) serta dihadiri juga oleh para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Tak ketinggalan acara seminar juga dihadiri oleh jajaran perangkat aparatur kecamatan, tokoh masyarakat, pelaku UMKM desa yang menjadi tempat lokasi KKM UPG.
Sementara ketua panitia pelaksana KKM UPG tahun 2021, Achmad Rozi dalam keterangannya mengatakan tema KKM UPG tahun ini adalah Membangun Kemandirian Ekonomi Masyarakat di Masa Pandemi, diikuti oleh 145 Mahasiswa yang diterjunkan di 3 kecamatan dan 13 Desa di wilayah Kabupaten Serang.
“Dimasa Pandemi Covid 19 yang masih berlangsung sampai hari ini, target dari kegiatan KKM UPG tahun ini adalah bagaimana masyarakat desa mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi, dan mereka tetap eksis dalam menjalani kehidupan seperti sebelum terjadinya pandemi.” ungkap Rozi yang juga menjabat sebagai Dekan FEB UPG. (red)
20
20
