Menelusuri Makna Pertemuan dan Perpisahan

Avatar admin
Menelusuri Makna Pertemuan dan Perpisahan

Menelusuri Makna Pertemuan dan Perpisahan

Sesungguhnya di setiap kehidupan yang kita arungi dan kita lewati pasti kita akan mendapati episode-episode kehidupan, di antara episode itu adalah kita akan menjumpai yang namanya pertemuan dan perpisahan…

Siapapun ia, kaya atau miskin, muda atau tua pasti akan menjumpai salah satu episode kehidupan yaitu ijtima’un wa furqatun (pertemuan/kebersamaan dan perpisahan). Karena kehidupan bukanlah episode yang tidak berakhir. Pastilah di dalamnya ada pertemuan dan akan diakhiri dengan suatu perpisahan…

Terdapat hal terpenting yang harus kita fahami dari episode pertemuan dan perpisahan ini, yaitu memahami hakikat pertemuan dan perpisahan sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya. Agar kita mengerti bagaimana sikap ketika kita bertemu dan sikap ketika kita berpisah. Ada empat sifat dari episode ini, bagi seorang mukmin hendaknya memperhatikan keempat sifat ini, sehingga dapat menentukan sikap yang tepat.

Empat sifat itu adalah:

Sifat Pertama: Mereka yang bertemu di dunia namun tidak bertemu di akhirat…

Mereka adalah dari golongan orang-orang kafir dan musyrik.

Allah Azza wa Jalla menyebutkan dalam Al-Qur`an;

يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ (11) وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ (12) وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيهِ (13) وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنْجِيهِ

“Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari adzab hari itu dengan anak-anaknya, dan isterinya dan saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia). Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya.”
(QS. Al Ma’arij: 11-14).

Ayat ini menjelaskan bahwa keadaan orang-orang yang berdosa baik kafir dan musyrik tidak memiliki keinginan untuk bertemu dengan keluarga dan sanak kerabatnya. Mereka berandai-andai jika anak, istri dan keluarga dapat dijadikan tebusan untuk menyelamatkannya dari adzab neraka, meskipun keluarganya masuk ke dalam neraka…

Inilah gambaran ketika pertemuan itu didasarkan atas kekufuran dan kemaksiatan kepada Allah Azza wa Jalla, mereka hanya bertemu di dunia dan berpisah di akhirat, bahkan rela untuk menggadaikan keluarga yang selama di dunia melindunginya dan menyayanginya. Seorang anak menggadaikan ibunya, seorang ibu menggadaikan anaknya, seorang suami menggadaikan istrinya dan seorang istri menggadaikan suaminya, tidak ada petemuan yang kekal di antara mereka kecuali di dunia…

Maka jangan merasa kagum dan takjub terhadap romantisme dan cinta kasih mereka selama di dunia, sebab hal itu tidak akan terjadi ketika di akhirat kelak…

Sifat Kedua: Mereka tidak pernah bertemu di dunia, namun akan bertemu di akhirat…

Mereka adalah orang-orang beriman, mereka akan bertemu dan bersua dengan para Nabi, orang-orang shidiq terdahulu, para syuhada`, orang-orang shalih meskipun di dunia mereka tidak pernah bertemu.

Allah Azza wa Jalla berfirman;

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا

“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
(QS. An-Nisa`: 69).

Semasa hidup kita tidak pernah bertemu dengan Rasulullah, para sahabatnya serta orang-orang shalih setelahnya, namun nama mereka selalu kita ingat dan ada dalam hati. Sehingga kelak kita akan bertemu dengan mereka di tempat yang jauh lebih indah dan mulia…

Sifat Ketiga: mereka bertemu di dunia dan akan bermusuhan di akhirat…

Mereka adalah golongan yang mendasarkan pertemuan di dunia untuk sekedar bersenang-senang, berfoya-foya, hanya saling mengingatkan tentang dunia dan keindahannya, harta, tahta dan sebagainya, dan tidak pernah mengingatkan untuk beribadah dan beramal shalih, tentang mereka Allah Azza wa Jalla berfirman;

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Az-Zukhruf: 67).

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
WhatsApp