Amal Insani Foundation gelar Webinar Nasional Hari Ibu.

Avatar admin
Amal Insani Foundation gelar Webinar Nasional Hari Ibu.

Peringati Hari Ibu, Amal Insani Foundation hadirkan Webinar Nasional Membentuk Ibu Sehat dan Cerdas Menuju Generasi Emas 2045.

amalinsani.org – Masih dalam rangkaian Sewindu Amal Insani Foundation menggelar Webinar Nasional Hari Ibu tahun 2024 yang tepat dilaksanakan pada 22 Desember. (Minggu, 22/12/2024). Kegiatan Webinar Nasional menghadirkan narasumber dari tiga provinsi yang sangat luarbiasa, dengan tema Webinar Membentuk Ibu Sehat dan Cerdas Menuju Generasi Emas 2045.

Dalam sambutan pembuka, Achmad Rozi selaku CEO dan sekaligus Founder Amal Insani Foundation mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para narasumber, yang telah meluangkan waktu untuk menjadi narasumber pada kegiatan peringatan Hari Ibu Tahun 2024.

“Peringatan Hari Ibu adalah momentum untuk merefleksikan peran ibu yang luarbiasa, ibu melahirkan, mendidik dan membesarkan putra putrinya dengan perjuangan yang tidak ringan. Maka dengan kondisi tersebut, Webinar ini dihadirkan sebagai bentuk Apresiasi kepada jasa-jasa ibu yang sangat luarbiasa.” Ujar Achmad Rozi.

Webinar Nasional menghadirkan narasumber Dr. Minhatul Ma’arif, M.Pd selaku Dosen Tetap di STKIP Syekh Mansur Pandeglang Banten, kemudian Assoc. Prof. Dr. Evita Yuliatul Wahidah, S.Ag., M.Pd selaku Dosen Tetap di STAI Al Musaddadiyah Garut, Jawa Barat dan Nur Hidayati, SE., Psi., M.Pd seorang Praktisi Pendidikan dari Yoggyakarta.

Webinar Nasional dipandu oleh Host sekaligus Moderator Avi Valentri, M.Pd yang merupakan Dosen Tetap pada Prodi PGSD Universitas Primagraha.

Optimalisasi Peran Ibu Sehat dan Cerdas dalam Mewujudkan generasi Emas Berkelanjutan

Dalam pemaparan materinya yang berjudul Optimalisasi Peran Ibu Sehat dan Cerdas dalam Mewujudkan generasi Emas Berkelanjutan, Dr. Minhatul Ma’arif menegaskan bahwa Ibu memeiliki peran krusial dalam perkembangan anak, sejak masa kehamilan. Kecerdasan ibu berdampak pada tumbuh kembang anak, mulai dari kecerdasan emosional hingga kognitif. Kesehatan ibu juga menjamin Kesehatan anak, baik saat kehamilan maupun pasca persalinan.

Dr. Minhatul Ma’aarif yang biasa disapa Mia ini mencontohkan, “Ibu yang sehat dan cerdas dapat memberikan stimulus yang tepat bagi anak, meningkatkan daya tahan anak, dan membangun hubungan emosional yang kuat. Ibu yang berpengetahuan luas juga mampu memberikan Pendidikan yang berkualitas bagi anak.” Ujur Doktor yang baru saja lulus dari Universitas Negeri Jakarta

 Menyinggung tentang bagaimana Mewujudkan Ibu Sehat dan cerdas, Dr. Mia memberikan konsep kolaborasi diantara semua Stakeholder yang ada.

“Harus ada Kolaborasi Lintas Sektir untuk Ibu Sehat dan cerdas, Dimana Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perusahaan Swasta, dan Masyarakat harus terlibat aktif dalam mewujudkan Ibu Sehat dan cerdas.” Ujar Dr. Mia yang juga merupakan Dosen Tetap STKIP Syekh Mansur Pandeglang ini.

Dr. Mia menambahkan dengan komitmen Bersama, kita dapat mewujudkan generasi emas yang berkelanjutan. Ibu sehat dan cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas, sehat dan memiliki moral yang baik.

“Mari kita Bersama-sama membangun masa depan yang cerah bagi generasi penerus bangsa, dengan memiliki kepedulian untuk mewujudkan Ibu yang sehat dan cerdas.” Pungkasnya.

Peran Ibu Dalam Meningkatkan Resiliensi Keluarga Perspektif Islam.

Dalam sesi kedua Webinar, Assoc Profesor Dr. Evita Yuliatul Wahidah, M.Pd memotret Peran Ibu Dalam Meningkatkan Resiliensi Keluarga Perspektif Islam. Menurutnya, terdapat beberapa factor yang menjadi sebab problematika dalam keluarga, yaitu; ABK atau Disabilitas, Broken Home, Chield Abuse, Single Parent, Perekonomian keluarga, Bencana dan Perang.

Assoc. Prof. Evita mengutip dari Valentine & Feinaue, ia menjelaskan bahwa Resilensi Keluarga adaah kemampuan atau kekuatan untuk kembali ke posisi semula setelah dihadapkan dengan situasi krisis dan mampu untuk mengatasi kesulitan, bertahan dari situasi stres dan bangkit dari situasi tersebut

Dan menurut Gottlieb, Resilensi keluarga merupakan Karakteristik, dimensi, dan sifat dalam keluarga yang membantu keluarga dapat bertahan dari situasi yang krisis dan mampu beradaptasi pada perubahan yang terjadi.

Prof Evita kemudian menyampaikan tentang Faktor Resilensi dalam keluarga. “Setidaknya ada tujuh faktor yang mempengaruhi Resilensi dalam Keluarga, yaitu; Kekompakan keluarga, Dukungan Sosial, Skill Manajemen Stress, Komunikasi Efektif, Fleksibilitas dan Adaptibilitas, Nilai dan Keyakinan serta Pengetahuan dan Pengalaman.” ujarnya

Ditambahkan oleh Prof Evita, dalam sebuah keluarga harus dibangun Komunikasi Terbuka, Membangun kekompakan, Mengelola Stress, Membangun Jaringan, Mengembangkan Skill, Menghargai Perbedaan dan Meningkatkan Spiritualitas.

Dosen Tetap STAI Al Musaddaiyah ini merekomendasikan perlunya Resilensi dalam keluarga. “Hal tersebut dilatarbelakangi oleh, pertama Gaya hidup dan pola perilaku sosial di masyarakat yang  berubah; dan kedua, Stresor dan adversity dalam lingkungan tumbuh kembang yang semakin beragam”. pungkas Alumnus Program Doktoral UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Peran Ibu Dalam Memahami Perkembangan Dan Pengasuhan Anak di Era Digital.

Dalam pemaparan materinya, Nur Hidayati mejelaskan tentang Peran Ibu Dalam Memahami Perkembangan Dan Pengasuhan Anak di Era Digital.

Menurutnya, Era digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan kita, termasuk dalam cara kita mengasuh anak. Perkembangan teknologi yang pesat memberikan akses yang mudah bagi anak-anak terhadap informasi dan hiburan. Namun, di sisi lain, juga menghadirkan tantangan baru bagi orang tua,  khususnya ibu, dalam memahami perkembangan anak dan memberikan pengasuhan yang tepat.

“Terdapat lima alasan mendasar mengapa ibu diharapkan memiliki peran dalam perkembangan dan pengasuhan anak, yang pertama, Ikatan Emosional yang Kuat; kedua, Ibu sebagai pengasuh utama; ketiga, Ibu sebagai pembentuk karakter anak; keempat, Dukungan emosional; dan kelima Pemahaman intuitif/naluri.” Ujar Nur Hidayati.

Ditambahkan oleh Nur Hidayati, “Peran ibu dalam memahami perkembangan dan pengasuhan anak di era digital sangat penting. Dengan memberikan kasih sayang, perhatian, dan bimbingan yang tepat, ibu dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab.”

Pengurus Pusat Ikatan Narasumber dan Instruktur Nasional bid. TK Indonesia ini menyatakan, “Terdapat beberapa pola pengasuhan anak yang baik di era digital; pertama, Ibu harus menjadi contoh yang baik. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Ibu perlu menjadi contoh dalam penggunaan teknologi yang bijak dan bertanggung jawab; kedua, Mengajarkan Literasi Digital. Yaitu Ibu perlu mengajarkan anak tentang cara menggunakan internet dengan aman, cara mengenali informasi yang benar dan salah, serta cara menjaga privasi di dunia online; ketiga, Membuat Pengaturan Pemakaian Gadget. Yaitu, Ibu perlu membuat aturan yang jelas tentang penggunaan gadget, seperti batasan waktu penggunaan, jenis konten yang boleh diakses, dan tempat-tempat yang tidak diperbolehkan menggunakan gadget.” Pungkas Nur Hidayati yang juga merupakan Kepala Sekolah TK Masyithoh 1 Gemahan, Bantul Yogyakarta. (red)

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari

Wakaf Tunai

Kategori

RSS
Follow by Email
WhatsApp