Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia 2024, Amal Insani Foundation gelar Webinar Nasional Meneguhkan Komitmen Berantas Korupsi

Avatar admin
Peringati Hari Anti Korupsi Sedunia 2024, Amal Insani Foundation gelar Webinar Nasional Meneguhkan Komitmen Berantas Korupsi

amalinsani.org – Peringatan hari Anti Korupsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember, harus menjadi bahan intropeksi dan koreksi Masyarakat dalam mengawal dan mengawasi pemerintah dalam melaksanakan program pemerintahannya, baik ditingkat nasional maupun di daerah. Demikian terungkap dalam Webinar Nasional yang mengambil tema, Meneguhkan komitmen berantas Korupsi untuk Indonesia Maju, yang diselenggarakan oleh Amal Insani Foundation, Senin (9/12/2024) melalui saluran Live Streaming Zoom.

Webinar yang dilaksanakan dalam rangka menyambut Sewindu Amal Insani Foundation, dan juga sekaligus memperingati Hari Anti Korupsi se Dunia tahun 2024, menghadirkan tiga pembicara, yaitu;  Eko Supriatno, selaku Pengamat sosial dan politik sekaligus dosen dari Universitas Mathla’ul Anwar Banten. Turut hadir juga Kandidat Doktor Suparno, Praktisi Hukum dan Dosen Universitas Selamat Sri Batang, Jawa Tengah. Dan hadir diawal penyampaian materi adalah pembicara Linda Mulyawati, seorang Aktifis Anti Korupsi yang tergabung di Forpak Banten.

Dalam paparan awal, Linda Mulyawati menyampaikan materi berjudul: Generasi Muda sebagai Agen Perubahan: Membangun Budaya Anti-Korupsi sejak Dini.

Sebuah pertanyaan sederhana yang diajukan oleh Linda Mulyawati, Untuk apa Membentuk generasi muda menjadi agen perubahan dalam memberantas korupsi dan membangun Indonesia yang lebih baik.?

“Jawabannya adalah untuk Mencegah Terjadinya Korupsi, Membentuk Karakter Bangsa yang Lebih Baik, dan Menciptakan Lingkungan yang Lebih Sehat.” Ujar Linda Mulyawati yang menjabat sebagai General Manager PT Indonesia Consultindo Global di Jakarta.

Ditambahkan oleh Linda Mulyawati, Generasi muda memiliki peran krusial dalam membangun budaya antikorupsi. Sebagai agen perubahan, mereka dapat menjadi pelopor dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan anti-korupsi sejak dini.

“Upaya membangun budaya anti-korupsi harus dimulai sejak dini. Pendidikan karakter, pelibatan generasi muda dalam kegiatan sosial, serta dukungan dari berbagai pihak seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran dan komitmen tinggi dalam melawan korups“ pungkas mantan Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Banten periode 2018-2023 ini.

Eko Supriatno: Pendidikan Antikorupsi Kurang Gaung?

Sementara itu, Eko Supriatno dalam pemaparan materinya yang berjudul, Korupsi Mengancam Negara, menyatakan bahwa “Pemberantasan korupsi bukan sekadar janji, tapi cerminan budaya kita. Selama kita masih menghargai suap dan kelicikan, pemberantasan korupsi hanya akan menjadi kata-kata kosong. Korupsi akan hilang jika kita berani mengubah budaya yang mendukungnya—budaya yang bersih, bukan hanya di atas kertas.”

“Perlu meningkatkan popularitasnya, memasyarakatkannya, dan melakukan sosialisasi global. Selain itu, integrasikan program pendidikan untuk meningkatkan kesadaran, serta memanfaatkan kearifan lokal untuk pelestarian nilai-nilai antikorupsi.” ujar Eko Supriatno, yang tercatat sebagai Dosen Universitas Mathla’ul Anwar, Banten.

Lebih lanjut Eko Supriatno menambahkan, “Melawan korupsi di zaman now bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga peran aktif masyarakat. Seperti ‘Demokratisasi antikorupsi’, pemberantasan korupsi hanya bisa berhasil jika semua pihak, pemerintah, swasta, dan Masyarakat berkolaborasi demi kepentingan bersama, saling memberdayakan. Inilah saatnya untuk menjadikan transparansi, kejujuran, dan integritas sebagai budaya, bukan sekadar slogan kosong.”

“Oleh karena itu, diperlukan sebuah Strategi untuk Menjadikan Pendidikan Antikorupsi Membumi. Yaitu, Strategi untuk membuat pendidikan antikorupsi membumi antara lain dengan menjadikannya epicentrum pembelajaran, melibatkan generasi muda dalam kampanye dan pelatihan, serta membangun program residensi. Tujuan akhirnya adalah menjadikan pendidikan antikorupsi sebagai ikon mindset global yang berkelanjutan, sekaligus melestarikan budaya jujur dan bersih.” Ungkap Bung Eko Supriatno.

Banten Menuju Bebas Korupsi: Hilirisasi Riset Antikorupsi

Pada paparan berikutnya, Dalam konteks Banten Bung Eko Supriatno menegaskan, “Menjadikan Banten, sebagai pionir bebas korupsi dengan gegap gempita antikorupsi. Melalui hilirisasi riset antikorupsi dan memaksimalkan gagasan inovatif, kita dapat menghasilkan produk Tri Dharma PT yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat, kedamaian, dan kemakmuran. Dengan pendekatan ontologi, epistemologi, dan aksiologi, kita berperan strategis dalam mencerahkan pikiran dan membangun karakter, agar nilai-nilai antikorupsi membumi, mengikat, dan mengakar.”

Membangun Kapasitas Lembaga Antikorupsi di daerah melalui Reduksi Mindset dan mendorong pentingnya Pusat Literasi antikorupsi. Hal lain juga yang dapat diperkuat adalah Pendidikan antikorupsi sebagai instrument membangun Revolusi Mental sesungguhnya.

“Dimulai dari cita-cita Soekarno untuk membangun bangsa yang berintegritas hingga visi Prabowo untuk menjadikan antikorupsi sebagai acuan negara. Melalui pendidikan antikorupsi, kita memperkuat mentalitas bangsa, menciptakan generasi yang jujur, dan mewujudkan negara yang bersih dan berkeadilan.” pungkas bung Eko Supriatno. (red)

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari

Wakaf Tunai

Kategori

RSS
Follow by Email
WhatsApp