Jangan Mau diperbudak Keinginan

Avatar admin
Jangan Mau diperbudak Keinginan

“Keinginan adalah sumber penderitaan, Tempatnya didalam pikiran, tujuan bukan utama yang utama adalah prosesnya. Kita hidup mencari bahagia, harta dunia kendaraannya, bahan bakarnya budi pekerti itulah nasehat para nabi”

—Iwan Fals—

Salah satu nasehat bijak dari Mbah Kyai Haji Rofi’i, “Hidup itu janganlah engkau hidup menyesuaikan keinginan, tetapi hiduplah sesuai kebutuhan, orang kalau hidup dengan keinginan maka ia akan bersikap tamak, rakus, pelit dan sombong.” Saya coba menerungkan apa yang dikatakan oleh guru saya tersebut dengan penuh kesadaran, dan sampai pada sebuah kesimpulan bahwa ternyata selama ini saya telah terjebak dengan pola hidup yang membuat hati dan fikiran saya tersandera oleh keinginan-keinginan yang semu.

Saya menjadi sadar, bahwa hidup jika terlalu dominan faktor keinginannya, maka hidup kita akan menjadi materialistis. Kita akan menjadi orang yang ‘matre’ bahkan cenderung akan bersikap membabi buta dalam memenuhi keinginan hidup. Bisa jadi segala macam cara akan kita lakukan, terlepas halal dan haram cara yang akan ditempuh. Segala macam tipu daya muslihat akan kita gunakan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, tidak peduli kawan, lawan atau saudara sendiripun kadang-kadang bisa dikorbankan untuk mencapai keinginan kita tersebut.

Hidup jika bersandar pada keinginan, maka hidup kita akan menajdi budak keinginan. Kita akan menjadi budak nafsu yang terus menerus memperturutkan keinginan-keinginan kita tersebut. Tidak sedikit orang tergelincir dalam kemaksiatan disebabkan memperturutkan nafsu keinginan yang tidak bisa dibendung lagi, saling sikut kanan kiri, saling hina dan ejek, saling benci bahkan saling bunuh.

Orang hidup memang harus mempunyai tujuan dan keinginan, tetapi janganlah tujuan dan keinginan tersebut justru menjadi sebab terperosok dalam lembah kemaksiatan. Sebagai orang yang cerdas, sesudah seharusnya kita dapat mengontrol dan mengendalikan tiap keinginan yang ada, tidak sekonyong-konyong melampiaskan nafsu keinginan dengan jalan-jalan yang salah. Banyak kita dengan cerita tentang seorang gadis yang menjual keperawanannya hanya karena mempunyai keinginan untuk memiliki handphone merk terbaru, dan lain sebagainya.

Iwan Fals, dalam salah satu lirik lagunya pernah mengatakan, ‘keinginan adalah sumber penderitaan’. Ingatlah bahwa keinginan yang tidak dipahami dengan benar hanya akan menjadi sumber penderitaan bagi orang yang memiliki keinginan tersebut. Jika anda harus memiliki keinginan, maka bersikaplah proporsional dan tidak membabi buta dalam mewujudkan keinginan tersebut. Keinginan yang tidak terkontrol hanya akan membuat anda menderita lahir dan batin, dan hal tersebut akan semakin membuat kita menjadi menderita jika anda terus menerus memikirkan apa yang menjadi keinginan tersebut.

Sebaik-baik keinginan bagi kita saat ini adalah bagaimana kita memiliki keinginan untuk menjadi orang yang taat kepada Allah. Menjadi orang yang dikasihani oleh Allah, menjadi orang yang paling dicintai Allah dan menjadi orang yang paling patuh kepada perintah-perintah-Nya. Sungguh keinginan paling tinggi saya, adalah bagaimana menjadi orang yang taat di hadapan Allah, menjadi orang yang dicintai-Nya dan menjadi orang yang dikasihani oleh-Nya. Saya berfikir, kalau kita sudah menjadi orang yang taat dihadapan Allah, maka apapun yang menjadi keinginan kita, insya Allah akan dipenuhi oleh-Nya. Tanpa perlu meminta pun Allah akan memberikan apa yang dibutuhkan oleh hamba-hambanya yang taat.

Bagaimana dengan anda? Saya kira anda pun akan setuju dengan keinginan saya diatas. Jika anda mempunyai keinginan yang sama dengan saya, pertanyaannya bagaimana langkah-langkah agar kita dapat menjadi hamba yang taat, yang cintai dan dikasihani oleh Allah? Ingatlah bahwa ketaatan bukan sesuatu yang gratis, tetapi ia harus diperjuangkan sehingga anda menjadi orang benar-benar taat kepada-Nya. Ketaaatan harus diminta, bukan ditunggu ia datang dengan sendirinya, ketaatan harus selalu dimohonkan kepada-Nya dalam setiap do’a-doa yang disertai dengan kemauan untuk menjalankan segala yang diperintahkan dengan konsisten.

Langkah-langkah agar kita mendapatkan menjadi orang yang taat kepada Allah secara jelas telah termaktub dalam petunjuk-Nya yaitu Al Qur’an, disamping itu melalui Sunnah Nabi Muhammad Saw juga kita akan mendapatkan banyak jalan agar menjadi orang yang taat. Marilah kita tadaburi Al Qur’an dengan istiqomah kemudian kita aktualisasikan apa yang termaktub di dalamnya sehingga akhirnya kita menjadi orang yang taat.

Marilah kita jalankan sunnah-sunnah Nabi Muhammad Saw sesuai dengan kemampuan kita, karena sesungguhnya apa yang di contohkan oleh Nabi Saw adalah bersifat tidak membebani dan tidak ada paksaan untuk mengikutinya. Semuanya dikembalikan kepada kesanggupan dan kemampuan kita untuk mengikuti dan mencontohkan apa yang di syariatkkan oleh Rasulullah Saw, karena pada akhirnya kitalah nanti yang akan mempertanggung jawabkan semua dihadapan Allah kelak di akhirat. [***]

Penulis; Achmad Rozi El Eroy

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
WhatsApp