Jangan pernah dan suka mempersulit urusan, baik urusan yang berkaitan dengan kepentingan diri sendiri maupun yang berkaitan dengan kepentingan orang lain. Mudahkanlah jika memang bisa dipermudah, jangan kita mempersulit suatu urusan yang sebetulnya mudah untuk dilakukan terlebih urusan yang menyangkut kepentingan orang lain. Sadarilah bahwa, semakin sering kita mempersulit urusan orang lain, maka Allah pun akan memberi kesulitan terhadap masalah yang kelak akan kita hadapi. Sebaliknya, jika kita semakin banyak memberi kemudahan orang lain dalam semua urusan, maka Allah pun akan memudahkan urusan kita.
Jika kita mengalami kondisi yang sulit dalam menyelesaikan suatu urusan, maka Intropeksilah pada diri sendiri, apakah pernah kita mempersulit urusan orang lain? Apakah kita pernah menghambat dan menghalang-halangi urusan orang? Bisa jadi kita mendapatkan situasi sulit akibat dari perbuatan kita sendiri. Dan sadarilah bahwa Allah maha mengetahui apa yang tidak kita ketahui, dan segeralah memohon ampun kepada-Nya atas perbuatan kita mempersulit urusan orang lain tersebut. Ingatlah, Allah tidak pernah menzalimi atau mempersulit hamba-hamba-Nya, tetapi seorang kitalah yang sebetulnya sering melakukan kezaliman dan mempersulit dirinya sendiri.
“Dan Kami tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri…” (QS. Hud : 101)
Dari ayat diatas jelas bahwa manusialah sebenarnya yang suka mencari jalan yang sulit. Sudah ditunjukkan jalan yang lurus dan benar, ia memilih jalan kesesatan yang penuh dengan kemaksiatan dan bergelimang dosa. Allah memberi jalan yang mudah, manusia mencari jalan yang sulit, atau mempersulit dirinya sendiri.
Ingatlah Allah yang menyatakan,
“Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesulitan” (QS At Thalaq: 7)[*]
Oleh: Achmad Rozi El Eroy