Selama Tahun 2022, Kekerasan Terhadap Anak Meningkat Tajam Menjadi 15.972 Kasus

Selama Tahun 2022, Kekerasan Terhadap Anak Meningkat Tajam Menjadi 15.972 Kasus

Berdasarkan Data pada Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA). Kekerasan terhadap Anak Tahun 2019 sebanyak 12.285 anak. Angka ini mengalami peningkatan pada tahun 2020 menjadi 12.425 anak. Dan pada Tahun 2022 angka kekerasan terhadap anak meningkat tajam menjadi 15.972 anak.” Demikian diungkap oleh Muhammad Uut Lutfi dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Amal Insani Foundation dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, Minggu (23/07/2023)

Ditambahkan oleh Uut Lutfi, Peran masyarakat dilakukan oleh orang perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, badan usaha, dan media massa.

“Sebagai upaya penanganan yang terintegrasi diperlukan sinergisitas (koordinasi dan kolaborasi) antar pihak guna memberikan perindungan dan pemenuhan hak hak anak (korban, saksi, pelaku)” ujar Uut Lutfi yang juga menjabat sebagai Ketud Dewan Pakar Komnas Perlindungan Anak Provinsi Banten.

CEO Amal Insani Foundation saat memberikan Sambutan Pembukaan Seminar Nasional (23/07/2023)

Masih menurut Uut Lutfi, Pencegahan terhadap Kekerasan terhadap Anak dapat dilakukan melalui Pembinaan dan Pembenahan Aparatur Penegak Hukum yang meliputi struktur organisasi, personalia, dan perlengakapan yang diselaraskan dengan perkembangan pola kriminalitas, yang dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat dan teknologi.

pertama, Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan kejahatan, dengan melalui pembinaan sense of security and sense of responsibility atas keamanan dan ketentraman daerahnya. Kedua, Koordinasi, Sinergi dan kolaborasi antar penegak hukum, antaraparatur pemerintahan dan lembaga masyarakat yang tugasnya berhubungan dengan penanggulangan kriminalitas. Koordinasi, Sinergi dan kolaborasi bersifat integral/terpadu demi tujuan law enforcement.” Pungkasnya.

Seminar Nasional dalam rangka peringatan hari Anak ini mengambil tema: Masih Tingginya angka kekerasan terhadap Anak. Menghadirkan Narasumber Sujarwo Putra, seorang penggiat dan pemerhati sosial asal Yogyakarta, dan Linda Mulyawati yang merupakan Ketua STIT Muhammad Marrdiyana Tangerang, Banten.

Dalam sambutan pembukaan, CEO Amal Insani Foundation Achmad Rozi El Eroy mengatakan bahwa Momentum Hari Anak Nasional semsetinya dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki dan menata ulang pola asuh anak, sehingga terhindar dari kekerasan. Baik itu kekerasan fisik, maupun psikis.

“Kita sungguh sangat prihatin, bahwa kekerasan terhadap anak masih sering kita jumpai disekeliling kita. Dan yang lebih tragis adalah bahwa pelaku dari kekerasan terhadap anak tersebut adalah orang yang sangat dekat dengan sang anak.” ungkapnya.

Rozi menambahkan, Persoalan kekerasan terhadap anak hendaknya menjadi perhatian kita bersama sebagai warga masyarakat yang memiliki kepedulian untuk proses tumbuh kembang anak menjadi lebih baik lagi.

“Kegiatan Seminar ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pengingat bagi kita bahwa, sudah saatnya kita melakukan rekonstruksi terhadap pola asuh kepada anak.” pungkas Rozi. (red)

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *