Hadapi Tantangan Berat, Ekonomi Syariah di Banten Didorong Lebih Membumi

amalinsani.org. Dilansir dari Kabar Banten, (19/04/2023) bahwa Gerakan ekonomi syariah didorong lebih membumi sehingga penerapannya di masyarakat cepat tersosialisasikan.

Demikian antara lain mengemuka pada acara Bincang Sore dan Buka Puasa Bersama dengan tema meningkatkan sinergitas ekonomi dan keuangan syariah di Banten yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah atau MES Wilayah Banten di salah satu rumah makan Kota Serang Selasa 18 April 2023.

Diskusi dipandu Sekretaris Umum MES Wilayah Banten Dr Efy Syarifudin diikuti pengurus MES Wilayah Banten dan MES kabupaten dan kota, ICMI Banten dan MUI Banten.

“Menonjolkan simbol syariah itu penting, namun dalam implementasinya secara bertahap dilakukan dengan istilah yang lebih membumi. Banyak kalangan perguruan tinggi dan kaum cendekia yang membuat padanan ekonomi syariah yang lebih membumi,” kata Ketua Umum MES Wilayah Banten Agus Nizar Vidiansyah.

Ia memandang perlunya mendorong mengurangi kompleksitas terma-terma syariah karena di pangsa pasar ekonomi, aspek ekonomi lebih jadi pertimbangan dibandingkan aspek ideologisnya.

“Instrumen ekonomi itu salah satunya efesien, baru kemudian syariah instrumen berikutnya. Di pasar ekonomi, produk yang lebih efesien yang dilirik konsumen,” katanya

Agus Nizar yang juga Direktur Pengembangan Bisnis dan Portofolio PT Krakatau Steel ini mencontohkan pengalaman menginap di hotel Guangzhou Cina yang memberikan fasilitas kepada tamu yang menginap di hotel dengan fasilitas yang dibutuhkan.

“Tamu muslim diberikan makanan halal, fasilitas kompas, sajadah, Alquran di kamar. Ini menunjukkan pengelola hotel tahu betul bagaimana memberikan pelayanan pelanggan secara baik dan efisien,” katanya.

Tak heran kata dia, ekonomi syariah yang diantaranya menyangkut kehalalan produk justru banyak diminati oleh pengusaha-pengusaha non muslim.

“Ini menjadi tantangan kita bersama menjalin sinergitas untuk mendorong implementasi ekonomi syariah yang tepat dan berorientasi pada pasar,” katanya.

Hal itu diperkuat oleh pendapat Wakil Ketua Umum MES Banten Muhammad Arief Kirdiat. Menurutnya, pangsa pasar muslim justru lebih dimanfaatkan secara baik oleh negara-negara yang memiliki penduduk muslim minoritas

“Pasar Timur Tengah justru Thailand dan India yang menangkap peluangnya. Makanya produk halalnya tertinggi dibandingkan dengan Indonesia yang memiliki komunitas muslim terbesar,” ucapnya.

Tantangan Berat MES Banten

Arief juga melihat ekonomi syariah masih menghadapi tantangan yang berat. Salah satunya, faktor ekonomi umat Islam yang masih lemah.

Maraknya rentenir atau bank keliling menujukkan kondisi ril masyarakat yang ekonominya belum kuat. Oleh karena butuh pendampingan kepada masyarakat yang ekonominya lemah,” jelas Arif.

Meskipun hadapi tantangan berat, kata Arief, peluang untuk membangun ekonomi syariah tetap ada. Asalkan ada sinergitas bersama. Di Banten, belum terbentuknya Komite Daerah Ekonomi Syariah (KDEKS) menjadi salah satu kendala. “Kalau payung hukum belum ada kan sulit bergerak,” katanya.

Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) Asisten Direktur Bank Indonesia Perwakilan Banten Dedi Junaedi mengakui meski Indonesia mayoritas muslim tetapi belum meningkat ekonomi syariah karena mindset ekonomi konvensional yang berlangsung cukup lama.

“Butuh adaptasi dan proses. Oleh karena itu, perlunya sinergi dari berbagai kalangan untuk mewujudkan ekonomi syariah bisa lebih cepat,” kata Dedi.

Wakil Ketua Umum MES Banten Ahmad Rozi El Eroy menyoroti masih lemahnya kolaborasi dengan Perguruan Tinggi. Padahal, PT itu basis kader yang memiliki ekonomi syariah

“PT melahirkan agen-agen muda yang bisa mendorong ekonomi syariah tersosialisasi secara cepat kepada masyarakat,” katanya.

Rozi menambahkan, “Jika saja setiap PT melakukan kaderisasi terhadap 5-10% dari jumlah Mahasiswanya untuk menjadi kader MES, maka MES akan memiliki agent Ekonomi Syariah yang sangat luarbiasa.”

Sedangkan Kepala BI Perwakilan Banten Imaduddin Sahabat mengusulkan agar gerakan ekonomi syariah di Banten diwujudkan dalam bentuk aksi nyata. Salah satunya penyediaan WC di tempat wisata yang bersih.

“Banten memiliki banyak tempat wisata. Tapi toiletnya banyak yang tidak bersih. Padahal kan Banten dikenal dengan masyarakat yang religius,” katanya.

Imaduddin juga mendorong agar dilakukan pertemuan rutin dengan MES sehingga gerakan ekonomi bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat.***

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20