Dr. Sari Laelatul Qodriah : Wanita Karir itu Jangan Mudah Cemburu

Serang, amalinsani.org “Perempuan tidak ada halangan budaya, agama dan lain-lain, dalam pengembangan karier ataupun kegiatan sosialnya. Fitrah biologis perempuan ditambah dengan makna-makna lainnya seperti keperempuanan, nasib, adat istiadat atau kebiasaan, hak dan kewajiban di mana nilai-nilai tersebut dikonstruksi secara sosial.” Demikian diungkap oleh Lina Sobariyah, Aktifis Feminisme Banten dan juga Pengurus ICMI Orwil Banten dalam Webinar Nasional Series Batch 10 yang diselenggarakan oleh Amal Insani Foundation, Kamis (2/12/2021)

Lebih lanjut Lina mengatakan, Dalam sebuah nilai budaya, berbagai gagasan tentang peranan dan kedudukan perempuan dilihat secara tingkat-tingkat dari sisi harapan, nilai dan keadaban sosialnya.

“Perempuan/Ibu Rumah Tangga dalam bidang apapun mempunyai tingkat kehebatan masing-masing. Tidak ada yang lebih hebat ataupun yang lebih mendominasi. Mereka produktif dalam bidangnya masing-masing.” pungkas Lina yang merupakan jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Webinar Nasional Series Batch 10 mengusung tema Menjadi Ibu Rumah Tangga Milenial di Era Digital, Siapa Takut? ini dibuka oleh Linda Mulyawati, M.Pd selaku Head Office of Amal Insani Foundation.

Dalam sambutan pembuka Linda Mulyawati mengatakan, Kegiatan Webinar Nasional ini masih dalam rangkaian Milad ke 5 Amal Insani Foundation yang Insya Allah jatuh pada tanggal 16 Desember 2021 yang akan datang.

“Dalam mengisi Milad ke 5 tersebut, kami menghadirkan serangkaian acara Webinar Nasional bertema Keperempuan sebagai partisipasi dan dukungan terhadap kiprah perempuan Indonesia untuk Maju dan berkembang dalam bidang yang digeluti.” tutur Linda

“Webinar Batch 10 kali ini kami menghadirkan narasumber; Lina Sobariyah, MA, selaku Aktifis Feminisme Banten; Dr. Sari Laelatul Qodriah, M.Si selaku Dosen Universitas Muhammadiyah Cirebon; dan Dr. Maryamah, M.Pd.I selaku Dosen UIN Raden Fatah Palembang. Webinar dipandu oleh Moderator Wina Mustikaati, M.Pd selaku Dosen UPI Kampus Purwakarta.” pungkas Linda Mulyawati yang juga tercatat sebagai Dewan Pendidikan Provinsi Banten.

Dr. Sari Laelatul Qodriah dalam pemaparan materinya menjelaskan tentang sebuah hasil penelitian yang dilakukan di Kota Cirebon terkait isu Kinerja Perempuan Wirausaha UMKM Makanan Khas Cirebon.

“Permasalahan pada perempuan wirausaha makanan khas Cirebon pada lambatnya perkembangan produksi yang efektif dan efisien, di karenakan kurangnya ketersediaan inovasi teknologi, SDM dan permodalan yang belum memadai, skala usaha yang kecil dan kelembagaan yang belum maksimal, serta regulasi dan kebijakan yang kurang kondusif. Hal ini yang mengakibatkan daya saing perempuan wirausaha UMKM makanan khas Cirebon masih lemah.” ujar Sari yang baru saja menggondol gelar Doktor dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Sari menambahkan, “Hasil kajian empiris untuk meningkatkan kinerja perempuan wirausaha UMKM makanan khas Cirebon yang perlu dilakukan adalah pertama, membangun Orientasi Startegi yang fokus pada penyuluhan orientasi teknologi produk dan persaingan pasar; kedua, Modal Manusia fokus pada penyuluhan keterampilan dalam sistem kerja; ketiga, Motivasi Kerja fokus pada motivator tantangan dan persaingan kerja; dan keempat, Kemampuan inovasi fokus pada penyuluhan inovasi manajemen perubahan pasar/kepekaan terhadap perubahan.”

Menutup pemaparan materinya, Sari menyampaikan Tips ibu rumah tangga milenial yang berkarir; pertama, Dapat melakukan peran ganda; kedua,mintalah dukungan keluarga (suami dan anak-anak); ketiga, memiliki fleksibilitas dalam menyelesaikan masalah rumahtangga; dan keempat, jangan mudah cemburu. (red)

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *