6 Tips Pengasuhan Anak saat dan setelah pandemi

Avatar admin
6 Tips Pengasuhan Anak saat dan setelah pandemi

Serang, amalinsani.org. “Pendidikan merupakan tanggung  jawab bersama antara orangtua,  masyarakat dan Negara. Orangtua memiliki porsi yang lebih  banyak dalam mengasuh anak dibandingkan di sekolah.” Demikian diungkap oleh Nur Hidayati saat memberikan materi dalam Webinar Nasional Series Batch 7 yang dilaksanakan oleh Amal Insani Foundation, Kamis (18/11/2021)

Kegiatan Webinar yang diselenggarakan masih dalam rangka Milad ke 5 Amal Insani Foundation menghadirkan narasumber Nur Hidayati selaku Intruktur Nasional TK Daerah Instmewa Yogyakarta, Elis Badariah selaku Dosen Manajemen di FEB Universitas Primagaraha dan Ika Irayana selaku Dosen PIAUD di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.

Webinar yang dibuka oleh Linda Mulyawati, M.Pd selaku Head Officer Amal Insani Foundation, juga menghadirkan Dr. H.Fadhlullah, MSI Pemerhati Anak Usia Dini yang juga sekaligus Founder SDQ Amirul Mukminin Serang Banten. Webinar dipandu oleh Host/Moderator Ayu Puspitasari selaku Dosen FEB di Universitas Primagraha (UPG)

Ditambahkan oleh Nur Hidayati bahwa  untuk mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki anak perlu dikembangkan pola kerjasama kemitraan/sinergi yang harmonis antara orangtua dan guru, melalui kegiatan parenting atau kegiatan lainnya.

“Sinergitas antara pendidikan di di sekolah sebagai bagian dari pendidikan formal, dan pendidikan di dalam lingkungan keluarga sangat menentukan keberhasilan anak dalam mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak, terutama dalam pembentukan karakter anak usia dini.” tutur Nur Hidayati yang juga menjabat sebagai Kepala TK Al MAsyitoh di Bantul ini.

Nur Hidayati kemudian menegaskan, “Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan holistic parenting yaitu upaya pendidikan dan pengasuhan yang dilakukan guru dan orang tua agar anak dapat mengoptimalkan perkembangan secara menyeluruh.”

Nur Hidayati saat menyampaikan materi Webinar Nasional Series

“Holistic Parenting yaitu kegiatan kemitraan antara orangtua dan sekolah sebagai sarana untuk menginformasikan berbagai kegiatan di sekolah dan kemungkinan usaha-usaha yang dapat dilakukan orang tua dalam mendukung pengembangan potensi anak-anak secara optimal dan menyeluruh.” pungkasnya.

Elis Badariah dalam pemaparan materinya yang berjudul; Tips Pengasuhan Anak saat dan setelah pandemic, What Should We Do?  Menyampaikan bahwa ada 6 (enam) Tips Pengasuhan Anak saat dan setelah pandemi yang dapat dijadikan rujukan bagi oara orangtua.

pertama, ciptakan Waktu berkualitas dengan masing-masing anak, yaitu dengan menetapkan jadwal untuk berkegiatan dengan setiap anak, Tetapkan durasi waktu kegiatan—20 menit atau lebih lama; kedua, Tetap Positive, yaitu Fokus pada perilaku yang kita inginkan, Gunakan kalimat positif saat meminta anak melakukan sesuatu; ketiga, buatkan jadwal, yaitu Rutinitas fleksibel, namun konsisten serta  cantumkan waktu-waktu untuk kegiatan terarah dan kegiatan santai; keempat, Atasi Perilaku Kurang Baik, yaitu dengan mengajarkan Ajarkan anak konsekuensi. Konsekuensi membantu setiap anak bertanggung jawab atas tindakannya. Konsekuensi juga menanamkan disiplin. Dan bisa membantu mengatasi perilaku kurang baik; kelima, pahami karakter anak; dan keenam, Tetap tenang dan kelola stress dengan baik.”

Berbeda dengan Elis, Ika Irayana menjelaskan bahwa pola asuh adalah  cara orang tua berinteraksi kepada anak dengan memberikan perhatian, pendidikan, kasih sayang, kepada anak.

“Ada dua pendekatan dalam pola Asuh Anak, yaitu pedekatan teori Agama, yaitu yang bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadits disatu sisi dan pendekatan Teori Pakar  yaitu pola asuh yang dikembangkan oleh para ahli, pakar dan peneliti. Para Ahli ada yang membuat kategorikategori pola asuh: Demokratis, Permisif, Otoriter.” ungkap Ika Irayana yang tercatat sebagai Asesor BAN PAUD dan PNF Provinsi Kalimantan Selatan.

Ditambahkan oleh Ika, Indonesia yang kaya dengan berbagai suku, memiliki beragam cara dalam mengasuh anak. Tradisi Manjujai dari Minangkabau, Peu Ayoen Aneuk dari Aceh, Pitutur Luhur dari tanah Jawa, Pemmali dari Suku Bugis Sulawesi Selatan, Budaya Sintuvu suku Kaili Sulawesi Tengah, dan masih banyak lainnya. (red)

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari

Wakaf Tunai

Kategori

RSS
Follow by Email
WhatsApp