Ketua LPA Banten: 2.014 Anak menjadi Yatim selama Pandemi

“Melansir data dari DP3AKKB Provinsi Banten per Oktober 2021, Ada 2.014 anak yang orang tuanya meninggal di masa Pandemi dan menjadi yatim, dari Kota Tangerang sebanyak 743 anak. Kemudian, Kota Tangerang Selatan 368 anak, Kabupaten Tangerang 367 anak, Kabupaten Pandeglang 913 anak, Kabupaten Serang 185 anak, Kabupaten Lebak 78 anak, Kota Cilegon 68 anak, dan Kota Serang 12 anak.” Demikian diungkap oleh Hendry Gunawan, Ketua LPA Provinsi Banten saat memberikan materi dalam Webinar Series IDRI Banten, Jum’at (5/11/2021)

Webinar Series yang dilaksanakan sebagai rangkaian memperingati HUT Banten yang ke 21 ini telah dilaksanakan sebanyak delapan seri, dan Webinar kali ini mengambil topik Perlindungan Anak dimasa Pandemi, Tanggung Jawab Siapa? Merupakan Webinar Series terakhir yang dilaksanakan oleh IDRI Banten.

Webinar Menghadirkan narasumber Hendry Gunawan selaku Ketua LPA Provisni Banten, Henny Fitriani selaku Dosen di Poltek PGRI Banten, dan Kartono selaku Dosen Fakultas Hukum di Universitas Pamulang. Webinar di pandu oleh Liska Berlian selaku Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Achmad Rozi EL Eroy selaku Ketua IDRI Banten dalam sambutannya mengatakan Perlindungan Anak merupakan tanggungjawab bersama yang harus menjadi perhatian kita semua, termasukharus mendapatkan perhatian dari  para akademisi.

“Persoalan Perlindungan dan kekerasan terhadap anak menjadi kewajiban bersama yang harus ditunaikan, jangan sampai kita saling melemparkan tanggungjawab atas persoalan perlindungan Anak.” pungkas Rozi yang juga Dekan FEB Universitas Primagraha

Hendry Gunawan menambahkan, “Dalam kontek Perlindungan Anak, Lingkup domestik merupakan tempat dimana anak mengalami kekerasan dalam lingkungan keluarga dan yang dilakukan oleh anggota keluarga sendiri.”

Lebih lanjut Hendry mengungkapkan, “Semua orang bisa menjadi orang tua dengan cara mempunyai anak, namun…tidak semua orang bisa menjadi orang tua yang baik menurut anaknya. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah bermuara dari komunikasi. orang tua harus mempunyai waktu untuk mendengarkan suara anak.” pungkas Hendry yang juga tercatat sebagai Dosen Tetap di Universitas Serang Raya (Unsera).

Mengakhiri pemaparan materinya, Hendry meminta kepada semua masyarakat utamanya para orangtua agar jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan saat anak sedang dekat dan ingin selalu bersama kita, menyampaikan segala keinginan dan keluh kesahnya karena tidak setiap saat kita akan mendapatkan momen yang berharga seperti itu.(red)

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *