Gula Aren ini di Sulap Menjadi Gula Semut oleh Mahasiswa KKM UNIBA

Kabupaten Serang, amalinsani.org. Pohon aren atau enau (arenga pinata) merupakan tumbuhan yang multi guna dan menghasilkan bahan industri yang sudah di kenal sejak dahulu kala. Hampir semua bagjan tumbuhan ini di manfaatkan dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Muai dari ijuk, daun, buah dan buah nya semuanya menghasikan beragam produk yang bernilai ekonomi.

Salah satu produk aren adalah nira. Nira ini dapat menghasilkan berbagai produk turunan lain seperti cuka, bioetanol dan gula aren (yang biasa di sebut dengan gula merah atau gula batu). Berbagai tuurnan ini memiliki nilai ekonomi yang berbeda dengan cara pembuatan atau produksi yang berbeda pula.

Pada umum nya hasil olahan gula cetak pak sodik mutu nya msh rendah disebabkan pengolahan belum di lakukan secara baik sehingga produk yang di hasilkan cepat meleleh, karena masih mengandung kadar air yang cukup tinggi.

Gula Semut

Oleh karenanya KKM UNIBA kelompok 20 menyulap gula merah menjadi gula semut. Karena gula merah tersebut menjadi produk pangan yang di gunakan untuk campuran berbagai panganan dan jajanan. Dan dari gula merah yang masih dlm bentuk batok kurang menarik sehingga kaami berinisiatif menjadikan gula merah tersebut menjadi gula semut agar memiliki nilai tambah. Ujar Julius ketua kelompok 20.

Upaya meningkatkan nilai jual gula aren tersebut yang dilakukan oleh kelompok 20 adalah dengan cara mengolah menjadi gula aren granular (gula semut) melalui peleburan kembali gula cetak yang dihasilkan oleh pak sodik dengan menambahkan air menjadi larutan gula kemudian di masak menjafi granular (serbuk).

Deden selaku penanggung jawab bidang UMKM menjelaskan proses pembuatan gula semut, Pertama, kita pilih terlebih dahulu gula kelapa cetak yang bagus. Karena, dengan bahan baku yang kurang baik, hasil gula semut akan kurang memuaskan juga.

Setelah mendapatkan gula kelapa cetak dengan kualitas yang baik, langkah selanjutnya adalah rajang gula merah yang digunakan. Merajangnya setipis mungkin, ini dimaksudkan untuk memudahkan ketika proses pengeringan dan penghancuran gula semut.

Selanjutnya keringkan gula yang sudah dirajang tadi, dengan mensangrai nya sebanyak 4 kali. Jika gula sudah benar-benar kering, selanjutnya lakukan penepungan atau perajangan kembali sampai benar-benar halus. (red)

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *