KKM Kelompok 20 UNIBA Berhasil Menciptakan Alat Teknologi Tepat Guna untuk Membantu UMKM Di Desa

Kabupaten Serang, amalinsani.org. Bertempat di kediaman pelaku UMKM Desa Kadukempong, .dilakukan penyerahan alat teknologi tepat guna (TTG) hasil karya Mahasiswa KKM Universitas Bina Bangsa kelompok 20 kepada Ibu Komariyah selaku salah satu pelaku UMKM di Desa Kadukempong, Sabtu (28/08.2021)

Dalam acara penyerahan tersebut d hadiri pula oleh pihak desa yang di wakili oleh Bapak Sukanta selaku Sekretaris desa Kadukempong dan Ibu Ika Kartika selaku Kepala urusan umum Desa Kadukempong,

KKM Kelompok 20 Universitas Bina Bangsa menciptakan alat pengiris keripik otomatis menggunakan satu mata pisau dipasang pada piringan yang berputar porosnya sebagai media untuk mengiris pisang dengan ketebalan yang dapat disesuaikan tergantung dari jarak mata pisau terhadap landasan piringannya dan juga motor listrik sebagai penggerak dengan prinsip kerja merubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak.

“Tujuan diciptakan alat tersebut agar terciptanya efektivitas dan efesiensi dalam rata-rata proses produksi keripik. Bila pelaku usaha berani menerapkan teknologi, maka mereka mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya. Akhirnya, mereka juga akan bisa bersaing di masa pandemic covid 19 ini.” ujar Sofiya selaku penanggung jawab program TTG yang di dampingi oleh Sofiya dan Ezza.

Sebagaimana kita ketahui,  Desa Kadukempong, Kecamatan Padarincang merupakan daerah yang banyak dijumpai akan tanaman pisang dan umbi-umbian seperti singkong maupun talas. Sudah banyak industri kecil atau industri rumahan (home industry) yang mengelolanya menjadi aneka sajian kuliner, salah satunya kelompok usaha Kagugu (Keripik Gunung Gurih) di kelola oleh Ibu Komariah yang berlokasi di Kampung Cibunar, Desa Kadukempong, Kecamatan Padarincang – Kabupaten Serang.

Produk yang dihasilkan berupa keripik pisang, keripik singkong, keripik talas, keripik kulit tangkil, dan keripik jengkol. Hanya saja dari segi pembuatannya masih serba konvensional dengan menggunakan alat pisau sederhana sehingga membutuhkan waktu yang lama dan mempengaruhi kapasitas produksi.

Ina Khodijah selaku DPL mengatakan, suatu alat dapat dikatakan sebagai teknologi tepat guna jika teknologi yang dibuat sesuai, cocok dan dapat diterima oleh UMKM sesuai dengan kebutuhannya. Kemudian teknologi yang dibuat juga sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh UMKM tersebut. Dan UMKM tersebut dapat mengoperasikan dan memelihara alat teknologi tepat gunanya.

“Kami berharap alat  ini dapat di maksimalkan fungsinya untuk mendukung dan meningkatkan produktivitas UMKM di Desa Kadukempong.” ujar Ina saat dimintai tanggapannya. (red)

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *