Wakil Gubernur Banten Mendonasikan 1000 buku saat Membuka Festival Hari Buku Nasional di Banten

Serang, amalinsani.org. Pembukaan Festival Hari Buku Nasional (Harbuknas) tahun 2021 yang digelar untuk pertama kalinya di Provinsi Banten berjalan meriah. dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Banten H. Andika Hazrumy (26/05/2021) Harbuknas 2021 mampu menyedot pengunjung diatas 2000 an orang yang memadati Auditorium Universitas Sultan Ageng Tirayasa di Sindangsari Serang Banten.

Dalam sambutannya Wakil Gubernur Banten mengapresiasi dan mengucapkan Selamat kepada Ikapi Banten yang telah dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan Festival Harbuknas. Dan kepada Untirta, Wakil Gubernur Banten juga mengucapkan terimakasih atas kesediaanya menjadi tempat diselenggarakannya Festival yang pertama kalinya diselenggarakan di Banten.

“Kami berharap melalui kegiatan Harbuknas ini, semangat Literasi Masyarakat Banten semakin hari semakin meningkat, dan mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan Sumberdaya Manusia di Banten.” ungkap Andika Hazrumy.

Sementara, Rektor Untirta Prof. Dr. H. Fatah Sulaeman, ST.,MT dalam sambutannya menyapa dan mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan tamu undangan di Kampus Jawara. “Saya dan Sivitas akademika Untirta siap membangun semangat litersi dari Banten untuk Indonesia”, tuturnya

Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua Ikapi Pusat Arys Himan Nugraha memberikan Penghargaan setinggi-tingginya kepada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang meyakini pentingnya acara ini sehingga bersedia menjadi tuan rumah.

“Apresiasi juga kita berikan kepada Pemerintah Provinsi Banten yang sejak awal menyambut positif gagasan kegiatan ini dan memberikan dukungan kuat bagi penyelenggaraannya. Hormat kita kepada Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbudristek yang bersedia membuka pintu sinergi untuk kegiatan ini. Juga angkat topi untuk korporasi di Banten yang menyadari bahwa tanggung jawab sosial perusahaan juga berlaku di bidang literasi.” ungkap Arys Hilman

Acara ini berangkat dari keyakinan tentang perlunya perbaikan besar ekosistem perbukuan yang berkelindan dengan kemajuan literasi. Keterlibatan menyeluruh penerbit, penulis, pegiat literasi, korporasi dengan CSR-nya, pemerintah daerah, perpustakaan, sekolah, pesantren, dan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan kegiatan ini diharapkan dapat membentuk ekosistem yang sehat dan berkelanjutan. Kita ingin mengantarkan buku kepada masyarakat.

Semoga cita-cita kita membagikan sejuta buku untuk masyarakat Banten dapat terlaksana, sehingga dari kampus yang megah ini akan lahir masyarakat literat yang menjadi keniscayaan sebuah kemajuan. Buku adalah barang berharga.

Konon hanya orang bodoh yang mau meminjamkan buku kepada orang lain. Namun, lebih bodoh lagi orang yang mengembalikan buku pinjaman.

Di Banten, para penggerak literasi mungkin tidak peduli dengan gelar itu. Anda semua justru meminjamkan bahkan membagi-bagikan buku demi membebaskan masyarakat dari kebodohan. Seperti prinsip duta baca nasional kita, Gol A Gong, yang memilih bergerak daripada mengomeli rendahnya perhatian terhadap literasi. Daripada merutuki kegelapan, para pegiat literasi Banten lebih memilih menjadi lilin; Anda menerangi, walau sadar diri akan terbakar.

Anda semua sedang mencatat kebangkitan literasi, menuliskannya dalam manuskrip bernama Festival Hari Buku Nasional. Insyaalllah, verba volant scripta manent. Anda tidak sekadar berkata-kata, melainkan menuliskan sejarah—dan itu lebih abadi. Anda semua mewakafkan tenaga, waktu, dan pikiran untuk acara ini. Universitas, pemerintah daerah, dan DPRD mendukung dengan sepenuh hati, bahkan sedang merintis pula perda perbukuan pertama di negara kita.

Anak cucu kita, suatu ketika, akan membaca semua itu, sebagaimana kita sekarang membaca kealiman Syekh Nawawi dan kepeloporan Prof Husein Jayadiningrat.

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *