“Kehilangan waktu itu lebih sulit dari pada kematian, karena kehilangan waktu membuatmu jauh dari Allah dan Hari Akhir, sementara kematian membuatmu jauh dari kehidupan dunia dan penghuninya saja.”
–Ibnu al-Qayyim Al jauziyyah–
Hidup itu terasa indah jika anda memiliki banyak teman, dan hidup juga akan lebih bermakna jika anda memiliki banyak jaringan pertemanan. Sebagai makhluk sosial, anda tentu sepakat bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri, tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Anda butuh orang lain agar apa yang menjadi kebutuhan anda terpenuhi dengan baik.
Tidak ada di dunia ini manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, terlebih manusia memiliki banyak kelemahan da keterbatasan. Manusia perlu orang lain, manusia perlu bersosialisasi dengan orang lain. Sebagaimana dikatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, yaitu manusia membutuhkan hidup bersosialisasi dengan manusia lainnya.
Bayangkan jika anda tidak bersosialisasi dengan orang lain, apakah anda mampu untuk menyelesaikan segala dan seluruh masalah hidup anda sendiri? Tentu anda tidak akan mampu menyelesaikan seluruh persoalan hidup dengan sendiri, walaupun anda sekolah begitu tinggi dan gelar anda berderet-deret, semua masalah hidup dan kebutuhan hidup anda saya jamin tidak akan bisa diselesaikan secara sendiri. Anda pasti butuh bantuan orang lain, anda butuh teman, anda butuh jaringan teman agar apa yang anda inginkan dapat terpenuhi dengan baik.
Saya ingin bertanya, apakah selama ini anda sudah memanfaatkan banyak teman yang anda miliki? Apakah anda sudah sangat rajin untuk memelihara hubungan pertemanan, dan apakah anda juga dapat dijadikan teman yang baik bagi orang lain? Maaf sebelumnya, saya tidak bermaksud untuk mengajak anda memanfaatkan teman dalam konteks yang negative. Saya hanya ingin mengajak anda untuk mengingat kembali dan berfikir kembali apa yang sudah anda dapat dari sekian banyak teman yang anda miliki? Apakah anda telah mendapatkan manfaat secara ekonomi? Sosial? Politik atau lainnya dari teman-teman anda ? Atau jangan-jangan anda tidak mendapatkan manfaat apapun dari sekian banyak teman yang ada? Jika demikian adanya, sungguh anda berada dalam kerugian.
Secara ideal, diluar manfaat secara ekonomi, sosial, politik atau apapun namanya, seorang teman seharusnya dapat memberi manfaat bagi kehidupan anda, khususnya dalam meningkatkan kualitas spiritual anda. Jika seorang teman tidak mampu untuk menjadikan kualitas spiritual anda meningkat, maka sebaiknya anda berfikir ulang, apakah akan tetap berteman dengannya atau mencari teman baru yang dapat membantu anda meninggakat kualita spiritual anda. Seperti yang dikatakan oleh orang bijak, jika anda berteman dengan orang sholeh maka anda pun akan terbawa sholeh, sebaliknya jika anda berteman dengan orang yang salah, maka andapun akan menjadi orang salah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw pernah mengingatkan kita bahwa perumpamaan seorang teman adalah seperti minyak wangi dan pandai besi. Jika anda berkawan dengan tukang minyak wangi, maka anda akan terbawa wangi, walaupun anda tidak membeli minyak wangi tersebut. Dan sebaliknya jika anda berteman dengan tukang pandai besi, membeli atau tidak membeli pun anada akan terbawa aroma besi panas yang baud an tidak menutup kemungkinan anda akan terbakar karenanya karena saking dekatnya anda dengan pandai besi tersebut.
Perhatikanlah secara lengkap redaksi hadits Rasulullah Saw diatas berikut ini, “Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dengan pandai besi. Penjual minyak wangi akan menghadiahkan wangi kepadamu, atau kamu membeli darinya, atau kamu dapat aroma wanginya. Sedangkan pandai besi, boleh jadi ia akan membakar tubuhmu atau pakaianmu, atau kamu mencium bau tidak enak darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika sampai hari ini anda masih memiliki banyak teman, tetapi teman tersebut atau anda sendiri tidak dapat saling memberi manfaat dari sisi spiritualitas (keimanan), sebaiknya anda segera untuk menjauhi atau menghindari dari mereka. Carilah teman baru yang dapat membantu dan saling mengisi untuk peningkatan kualitas keimanan anda, jangan mempertahankan teman yang justru hanya menjauhkan anda dari keimanan dan jauh dari Allah.
Teman seperti itu tidak layak untuk dijadikan teman. Anda harus berfikir jangka panjang, bahwa teman tidak akan pernah bisa membantu anda saat anda dalam masa perhitungan (hisab) dihadapan Allah, hanya amal jariah, anak yang sholeh dan ilmu yang bermanfaat saja yang akan menjadi teman anda kelak di akhirat. Itupun jika aanda memiliki ketiganya secara baik, jika tidak maka yakinlah bahwa anda sedang berada dalam kerugian yang nyata.
Mulailah dari sekarang anda menyeleksi teman-teman yang bisa membuat anda menjadi orang beruntung, baik beruntung di dunia maupun beruntung di akhirat. Tinggalkan saja teman-teman anda yang hanya membuat anda semakin rugi dalam hal beribadah kepada Allah. Carilah dan kembangkan jaringan pertemanan yang dapat saling memberi kebaikan dari sisi peningkatan spiritualitas anda.
Tinggalkan teman-teman anda yang selalu mengajak kepada perbuatan dosa/maksiat jika anda ingin selamat. Bergaulah dengan orang-orang shaleh, orang-orang yang selalu mengajak kepada kebajikan, orang yang selalu beramar ma’ruf nahi mungkar dan menunjukkan jalan kebaikan jika anda ingin hidup anda tidak terlantar.
Ingatlah Rasulullah Saw pernah bersabda, “Seseorang akan mengikuti agama (akhlak) sahabat karibnya, maka itu hendaklah ia memperhatikan siapakah yang menjadi sahabat karibnya.“(HR. Abu Dawud dan at Tirmidzi) [***]
Tinggalkan Balasan