Bertempat di Aula Gedung B Kampus Primagraha, Sabtu (19/12/2020) sebanyak 257 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPG ditetapkan sebagai peserta Yudisium tahun akademik 2019/2020.

Kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Rektor I dan II Universitas Primagraha, serta jajaran pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yaitu Dekan FEB Achmad Rozi, dan Ketua Program Studi Manajemen Ayu Pupitasari serta jajaran Dosen tetap, berlangsung dengan menggunaan protocol Kesehatan ketat.

Ketua panitia Yudusium, Babay Suhendri mengatakan dalam sambutannya menyatakan bahwa prosesi Yudidium tahun ini merupakan Yudidisum Perdana Universitas Primagaraha, dan merupakan rangkaian dari proses menuju acara Wisuda yang akan datang.

“Yudisium yang kami lakukan merupakan bagian dari pengesahan kelulusan mahasiswa UPG, yang dengan telah dilaksanakannya yudisium, mahasiswa UPG sudah berhak menyandang gelar akademik yang diraihnya.” ungkap Babay Suhendri yang juga merupakan Direktur Vokasi Universitas Primagraha.

Sementara Achmad Rozi, selaku Dekan FEB dalam sambutannya kepada seluruh mahasiswa menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada seluruh peserta yudisium yang telah berhasil sampai pada pencapaian akademik secara sempurna. Tidak semua mahasiswa memiliki kesempatan untuk sampai pada pencapian akhir dalam menjalani proses Pendidikan di kampus.

“Apapun hasil yang didapat oleh mahasiswa, itu adalah bagian dari ikhtiar dan perjuangan yang harus dihargai. Yang terpenting bagi mahasswa adalah jangan pernah puas dan merasa puas dengan pencapaian yang telah diraih. Terusah menjadi pribadi yang selalu meningkatkan kualitas diri dan kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditekuni.” ungkap Rozi dengan bersemangat.

 Lebih lanjut Rozi berpesan kepada mahasiswa agar selalu menjaga diri dan almamater dimanapun berada. Menurutnya, tanggung jawab moral setiap alumni adalah menjaga nama baik almamater tercinta dimanapun berada.

“Tugas paling berat alumni adalah menjaga diri dan almamater. Alumni adalah cermin dari kualitas almamater di masyarakat. Jika mahasiswa tidak mampu menjaga diri dan menjaga almamater, maka jangan pernah berharap almamater akan besar. Dan salah satu cara menjaga diri dan almamaer adalah dengan terus mengembangkan kapasistas dan kompetensi diri sesuai dengan keahlian yang dimiliki.” Ungkap Rozi yang juga merupakan Ketua Ikatan Dosen Republik Indonesia (IDRI) Banten.(admin)

Please follow and like us:
fb-share-icon
Tweet 20
fb-share-icon20