Cilegon, amalinsani.org – Helldy-Sanuji diminta fokus untuk mengatasi tingkat pengangguran pada sektor formal dan Informal yang ada di Kota Cilegon. Diketahui angka Pengangguran kota Cilegon tahun 2020 naik menjadi 12,69%, dari tahun sebelumnya sebesar 9,64%. Demikian diungkap oleh Arta Rusidarma Putra, akademisi Universitas Bina Bangsa (Uniba), melalui pesan singkat WhatsApp. (18/12/2020)
Masih menurut Arta, berdasarkan data BPS terkait Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) Kota Cilegon sudah baik, tahun 2018 tercatat 72,65%, lalu di tahun 2019 menjadi 73,01% dan di tahun 2020 di angka 73,05%. Namun tingkat pertumbuhannya stagnan di angka 0,50.
“Berdasarkan data BPS terkait angka pengangguran, tingkat pengangguran Kota Cilegon menjadi nomor 2 tertinggi se-Provinsi Banten. Dimana pada tahun 2018 tercatat 9,21%, lalu pada tahun 2019 naik menjadi 9,64%. Dan sampai akhir tahun 2020 ini yang di perparah dengan kondisi Pandemi Covid-19, angka pengangguran Kota Cilegon naik menjadi 12,69%”, ungkapnya.
“Saya berharap, Walikota Cilegon terpilih dengan kebijakan-kebijakannya dapat melakukan berbagai program kerja dalam upaya pembenahan permasalahan tersebut. Diantara pembenahan tersebut adalah fokus dengan mengatasi tingkat pengangguran pada sektor Formal dan Informal.” sambung Arta melalui pesan WhatsApp yang diterima redaksi.
Menyoroti masalah sektor formal seperti bidang Industri dan bidang jasa seperti Restoran, Hotal dan Mall, Arta yang merupakan warga pribumi Cilegon berharap kedepan Walikota terpilih dapat mengeluarkan kebijakan tentang peningkatan tenaga terampil agar dapat bersaing serta dapat mendukung penurunan tingkat pengangguran.
“Untuk sektor Informal seperti UMKM dan Pariwisata, Walikota terpilih diminta segera untuk mendirikan dan melakukan pembinaan pusat atau sentra UMKM dan Kerajinan Khas Kota Cilegon serta perbaikan interkoneksi pembangunan dan pemeliharaan jalur wisata, sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman”. ujarnya.
Dalam pesan selanjutnya, Arta Menyoroti masalah IPM Kota Cilegon, diharapkan Walikota terpilih dapat meningkatkan IPM Kota Cilegon melalui program pembenahan proses penjaringan dalam pemberian Beasiswa sekolah jenjang D3, dan S1 kepada masyarakat kurang mampu agar lebih tepat sasaran. Kemudian harus juga diperhatikan aspek perbaikan infrastruktur perkotaan serta aksesibilitas pelayanan publik yang nyaman.” ungkapnya.
Diakhir pesan, Arti kembali mengingatkan tentang masalah banjir di Kota Cilegon dan akses pelayanan publik yang kurang baik seperti Rumah Sakit yang jauh dari pusat kota. Selain itu Terminal yang tidak terawat dan kemacetan terutama di titik masuk terminal dekat pintu tol Cilegon timur menjadi permasalahan serius. Harapan kepada Walikota terpilih adalah dapat membangun jalan layang untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi di titik tersebut. (admin)