Serang, amalinsani.org – Terpilihnya pasangan Helldy-Sanuji dalam kontestasi Pilkada Kota Cilegon yang baru saja usai telah melahirkan beragam harapan, apresiasi dan tanggapan positif dari kalangan masyarakat Kota Cilegon. Tak terkecuali para akademisi, professional bahkan ibu rumah tangga pun ikut memberikan apresiasi dan harapan-harapan yang besar kepada pasangan Helldy-Sanuji.
Berikut harapan yang disampaikan oleh Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si. Akademisi Universitas Tirtayasa yang juga merupakan Alumni Madrasah Al Khairiyah Tegal Buntu, sekaligus pengurus Ikatan Dosen Repbulik Indonesia (IDRI) Banten.
“Harapan masyarakat terhadap pemimpin baru hasil Pilkada serentak 2020 sebaiknya berpijak kepada kewenangan sehingga lebih terukur dan objektif. Misalnya, untuk bidang pendidikan, kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota terbatas pada PAUD Dikdas 9 tahun dan Pendidikan Non-Formal.” Ujarnya dalam sebuah pesan singkat yang diterima redaksi amalinsani.org. (18/12/2020)
Lebih lanjut Fadlullah mengatakan, “Untuk pendidikan menengah tingkat SMA/SMK dan Sekolah Khusus ada pada kewenangan pemerintah Provinsi. Demikian juga pada bidang ekonomi, Pemerintah Kabupaten/Kota hanya mengurus usaha mikro. Sedangkan usaha kecil menengah dan ekonomi khusus ada pada kewenangan pemerintah Pusat dan Provinsi.”
Dalam bidang Pendidikan, Fadlullah menitipkan pesan agar sebaiknya Heldy-Sanuji fokus pada perluasan akses dan mutu pendidikan dasar. Mulai dirancang SD-SMP berbasis zonasi. Misalnya di tiap kelurahan yang terdapat lebih dari dua SD/MI dipastikan terdapat satu SMP/MTs. Dalam hal perluasan akses pendidikan dasar 9 tahun itu, Pemerintah Kota sebaiknya mengakomodasikan inisiatif masyarakat.
“Tidak perlu mendirikan Unit Sekolah Baru (USB) jika di kelurahan tersebut sudah ada SD/MI atau SMP/MTs Milik masyarakat. Pemerintah Kota bisa mengajak masyarakat mengaktivasi madrasah Diniyah yang terlantar menjadi SD atau SMP Al Qur’an. Pemerintah menyiapkan bantuan hibah untuk renovasi dan lainnya sehingga pembiayaan lebih murah, karena melibatkan peran serta masyarakat.” tuturnya.
Fadlullah melanjutkan, “Pemerintah daerah harus memberikan dukungan BOSDA untuk sekolah milik masyarakat secara adil merata. Pengembangan sistem zonasi sebagai dasar pengembangan ekosistem pendidikan sangat membantu mengatasi problem transportasi, tingginya biaya personal peserta didik, dan membantu karantina wilayah dalam penanggulangan Covid-19.”
Dalam pengembangan ekonomi mikro, Fadlullah yang juga tercatat sebagai Sekjen FSPP Provinsi Banten meminta kepada Heldy-Sanuji yang diusung PKS-Berkarya diharapkan bisa menerapkan pembangunan ekonomi syariah berbasis komunitas. Dalam hal Pemerintah Kota bisa melibatkan dunia usaha dan industri yang ada di kawasan Cilegon. Termasuk masjid industri. Misalnya, dana SCR Perusahaan dan dana zakat karyawan yang dihimpun Masjid Industri digunakan untuk rintisan ekonomi kreatif berbasis jamaah masjid. Mulai masjid agung, masjid besar (tingkat kecamatan), masjid jami’ (tingkat kelurahan) dan keluarga masjid (tingkat komunitas RT/RW). Sejumlah perusahaan atau masjid industri yang ada di kawasan Cilegon itu didorong untuk membina sejumlah masjid di lingkungan kerja mereka. Satu masjid mengembangkan satu komoditas unggulan kemudian dipasarkan dalam satu ekosistem ekonomi syariah yang dikendalikan masjid besar dan masjid agung.
“Pembangunan pendidikan dan ekonomi secara terintegrasi bisa dicoba dengan menerapkan konsep “ekonomi kerakyatan berbasis pondok pesantren dan komunitas”. Di Cilegon terdapat sekitar 50-an pondok pesantren. Tiap pesantren memiliki ustadz dan santri mukim. Kyai pimpinan pondok pesantren juga memiliki binaan sejumlah majelis taklim di lingkungan sekitar pondok pesantren. Pemerintah Kota bisa memantik kebangkitan ekonomi umat melalu gerakan bela beli melalui koperasi pondok pesantren. Sebagai langkah awal, Pemerintah Kota bisa mengalokasikan 500 juta tiap pesantren dengan misi menguasai distribusi kebutuhan pokok yang menguasai hajat orang banyak, khususnya kebutuhan pondok pesantren dan jamaah majelis taklim. Ini hanya membutuhkan 25 milyar.” ujarnya.
Diakhir pesannya, Fadlullah menyampaikan harapan semoga Kota Cilegon menjadi kota modern dan bermartabat, dan itu dapat terwujud mulai dari Masjid dan Pondok Pesantren. (red)