“Masalah Itu selalu ada, Akan tetapi seberapa besarnya Permasalah itu tergantung dari caramu melihatnya.” –Achmar Rozi El Eroy– |
Kalau boleh saya ingin mengatakan bahwa kita hidup di dunia ini dapat di perumpamakan sebagai layaknya sebuah pertandingan atau perlombaan, dimana Allah lah yang menjadi wasit dalam setiap tahapan pertandingan tersebut. Dan Allah telah menetapkan aturan main dari setiap pertandingan yang akan dijalani oleh setiap orang, jika ada yang melanggar aturan atau batasan yang sudah ditetapkan, maka Allah sendiri yang akan memberikan “punishmet” kepada kita sebagai peserta pertandingan. Begitu juga ketika kita misalnya lulus dalam sebuah pertandingan, maka Allah lah yang akan memberikan “reward” atas prestasi yang diraih oleh peserta yang telah memenangkan pertandingan tersebut.
Selanjutnya, bagaimana strategi dan cara agar kita jadi peserta yang dapat memenangkan pertandingan tersebut dan mendapatkan pernghargaan dari Allah? Adakah syarat-syarat yang harus dijadikan sebagai “guide” untuk mengikuti pertandingan tersebut dan memenangkannya dan menjadi juara dari setiap pertandingan yang digelar oleh Allah?
Sebagaimana layaknya sebuah pertandingan, setiap peserta wajib untuk mematuhi dan mentaati seluruh aturan main pertandingan yang telah ditetapkan oleh panitia, jika ingin mendapatkan hasil pertandingan yang memuaskan. Seorang peserta diwajibkan juga untuk sportif (jujur) dan tidak berlaku curang selama pertandingan berlangsung, atau juga tidak melakukan konspirasi jahat agar ia dapat menang.
Baru setelah semua terpenuhi maka langkah selanjutnya adalah bertanding secara fair play, Jika seorang bertanding dengan sekuat tenaga dan dibarengi dengan do’a serta semangat pantang menyerah, maka saya simpulkan ia akan dapat dengan mudah memenangkan pertandingan dan keluar sebagai pemenang.
Begitulah kira-kira jika anda ingin mendapatkan kemenangan disisi Allah. Anda harus menyiapkan diri menjadi orang yang dapat memenangkan seluruh pertandingan atau perlombaan yang ditawarkan Allah kepada hamba-hamba-Nya tanpa terkecuali, baik laki-laki maupun perempuan. Semua memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk menjadi pemenang sejati di hadapan Allah.
Dan yang paling penting adalah setiap peserta harus memenuhi syarat, ketentuan dan persyaratan lain untuk mengikuti pertandingan tersebut tanpa terkecuali. Jika tidak maka ia akan di diskualifikasi sejak awal apabila tidak memenuhi syarat dan persyatan yang ditentukan.
Ibadah Puasa (baik yang wajib maupun Sunnah) sejatinya adalah sebuah pertandingan untuk menguji dan mencari seorang pemenang. Dimana pemenang dari sebuah pertandingan (puasa) ia akan memperoleh predikat takwa disisi Allah. Begitu juga dengan Shalat Tarawih misalnya, bisa diumpamakan sebagai sebuah pertandingan untuk menguji dan mencari pemenang yang kemudian akan mendapatkan balasan pahala dari Allah.
Sering kita lihat dalam masa-masa awal shalat tarawih dilaksanakan, barisan shaff shalat jamaa’ah begitu banyak, tetapi bagaimana saat diakhir menjelang akhir ramadhan? Barisan shaf shalat tarawih akan semakin menyusut dan berkurang. Dan bisa jadi saat malam puncak paling akhir ramadhan, barisan shaf shalat hanya satu baris saja. Dan saya bisa mengatakan, mereka yang tinggal satu baris itulah yang bisa disebut sebagai pemenangnya.
Konsep kemenangan yang di tawarkan Allah kepada hamba-hamba-Nya adalah konsep kemenangan yang hakiki, yaitu meliputi menang di dunia dan juga menang di akhirat. Dan dari situlah seharusnya kita bercita-cita untuk menjadi orang yang menang di dunia dan di akhirat yang akhirnya menjadi pemenang sesungguhnya. Menang di dunia, tetapi jadi pecundang di akhirat, maka itu adalah sebuah kerugian. Kaya di di dunia tapi masuk ke neraka untuk apa? Bukankah Allah sudah sering mengingatkan kepada kita, bahwa menang itu haruslah menang di dunia dan di akhirat.
Dalam pertandingan yang digelar, bagaimana agar kita menjadi pemenang di dunia dan di akhirat sebagaimana Allah menjanjikannya kepada kita? Saya ingin memberikan salah satu contoh kemenangan yang Allah janjikan kepada kita, cobalah perhatikan firman Allah berikut ini,
”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga `Adn. Itulah fauzul-’adzhiem (keberuntungan yang besar).” (QS Ash-Shaff: 10-12)
Dari ayat diatas sangat jelas bahwa untuk mendapatkan kemenangan yang besar disisi Allah adalah dengan cara; “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan berjihad di Jalan Allah dengan harta dan jiwa.” Itulah kemenangan yang sesungguhnya jika kita ingin mendapatkan kemenangan dari Allah, tidak ada kemenangan yang lebih mulia dan berharga, kecuali kita menjalankan dan mendapatkan apa yang Allah perintahkan dengan istiqomah. Untuk memperoleh kemanangan tersebut, hal yang harus kita lakukan melakukannya dengan ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah, sebagai Dzat yang akan memberikan kemenangan besar kepada kita. [***]